Jacktvnews.com- Nasional. Jurnalis asal Kabupaten Manggarai Timur yang berkiprah di Propinsi Papua, Stefanus Tarsi Amat kembali melakukan aksi kepeduliannya untuk membantu masyarakat di Kampung Kawak, Desa Golomunga Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara pada tanggal 22 Oktober 2025.
Stefanus Tarsi Amat memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk uang tunai sebesar 6 juta rupiah yang diperuntukkan membangun Gedung Gereja di Stasi Kawak, Paroki Agustinus Weleng yang disalurkan melalui perwakilannya Yuvensius Sando.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Ketua Dewan Gereja Stasi Kawak, Bapak Leo. Bapak Leo memberikan ucapan terimakasih atas kepedulian dari Stefanus Tarsi Amat kepada seluruh umat yang ada di Kampung Kawak.
“Kehadiran dari keluarga besar Stefanus Tarsi Amat adalah wujud nyata dari semangat gotong royong meski jarak memisahkan tapi hati kecil dari Stefanus Tarsi Amat selalu memikirkan kami,” ujar Bapak Leo selaku Ketua Dewan Gereja Stasi Kawak.
Lebih lanjut dikatakannya bagi umat Katholik Stasi Kawak bantuan ini bukan sekedar soal nilai tapi terselip pesan yang sangat mendalam bahwa ada kasih yang begitu tulus yang dilakukan oleh Stefanus Tarsi Amat.
“Bantuan ini bukan sekedar uang, tapi ada pesan yang sangat mendalam yaitu kasih dan cinta dari Stefanus Tarsi Amat yang begitu besar untuk kami umat Katholik di Stasi Kawak,” pintahnya.
Melalui pesan yang diterima oleh awak media, Stefanus Tarsi Amat menegaskan bahwa berbagi kasih itu tidak harus menunggu kaya tapi lakukan penuh dengan kasih.
“Kita tidak harus menjadi kaya untuk berbagi. Cukup punya hati yang peka terhadap sesama,” ujar Stefanus Tarsi Amat (24/10/2025).
Ia menambahkan Gereja bukan hanya sebagai simbol tempat berdoa tapi juga sebagai simbol kebersamaan dan harapan umat.
“Saya tahu mereka bekerja keras dengan iman. Kalau saya bisa mengambil bagian sekecil apapun itu sudah menjadi kebahagian tersendiri,” pintahnya.
Gereja dikatakannya adalah rumah iman bagi umatnya sehingga kepedulian dan kasih harus tetap tumbuh dan terjaga dan itu dilakukannya.
“Gereja adalah rumah iman kita. Saya hanya ingin menjadi bagian terkecil dalam gereja ini dan menjadi senasip dengan seluruh umat di Kampung Kawak,” tutupnya.


